Jumat, 11 September 2015

Kebaikan Allah dalam Mazmur 104:24-30



PENDAHULUAN
Menurut pepatah kuno mengatakan banyak jalan ke Roma yang mengambarkan banyak pemahaman tentang Kebaikan Allah tetapi satu tujuan untuk menjelaskan seperti apakah Allah yang baik itu? Dan di dalam Paper ini penulis menjelaskan pemahaman Allah
yang baik dari sudut pandang Mazmur 104:24-30
            LATAR BELAKANG
Pemahaman yang mendasari tentang penulisan kitab mazmur sebagian besar mengambarkan sifat yang menonjol dari pada Allah dan beberapa pemazmur menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan sampai sekarang Dia masih aktif dalam hal pemeliharaan alam semesta.[1] 
Mazmur 104 termasuk jenis madah perseorangan (ay 1a. 33-34,35c) tentang latar belakang lirtugisnya cukup banyak penafsir berpendapat bahwa mazmur ini dinyanyikan pada hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun agraris, yang kemudian menjadi hari raya Pondok Daun(Kel. 23:16;Ul 16:13-15) Kepastian sama sekali tidak ada.  Bisa saja nyanyian ini tidak diubah untuk liturgy[2].
MAKSUD TEKS YANG DIBAHAS DAN ISU-ISU ATAU ARGUMEN SEPUTAR MAZMUR 104:24-30
Yang dimaksud oleh pemazmur memberitahukan bahwa di dalam Mazmur 104:24-30 menunjukan.  Pemeliharaan Allah.  Sekaliannya kaujadikan dengan kebijaksanaan. Pemazmur berhenti sejenak untuk mengagumi hikmat ilahi yang diperlihatkan melalui segala ciptaan Allah yang mempesona.  Laut yang mengagumkan dan misteri kehidupan ditunjukan sebagai ilustrasi mengenai pemeliharaan Allah.[3]
Jika Allah memang baik kepada semua penciptaanNya mengapa masih ada ciptaannya yang mengalami masa kesukaran?  Dan jika memang Allah adalah Allah yang Mahakuasa Mahabaik mengapa masih banyak umat manusia yang mengalami penderitaan apakah Allah yang dipercaya tidak memandang setiap umat yang mengalami masalah yang berat?

KESIMPULAN
Pemahaman dari penafsir tentang penulisan mazmur 104 memang banyak ditafsirkan dengan pemahaman yang berbeda dan secara relevan banyak pertanyaan yang timbul akibat pemikiran yang berkata Allah baik tetapi masih banyak yang mengalami masa kesukaran dan hal seperti ini membingungkan mengapa Allah disebut baik tetapi Allah masih membiarkan ciptaanNya mengalami masalah.

LATAR BELAKANG
KONTEKS SEJARAH
Kutipan Alkitab Penuntun Hidup Baru“Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliputi bermacam-macam pokok termasuk pernyataan Allah,ciptaan,umat manusia,keselamatan,dosa dan kejahatan,keadilan dan kebenaran,penyembahan, dan pujian doa dan hukuman”. 
Menurut para ilmuwan bahwa kitab Mazmur tidak hanya dituliskan oleh satu orang saja akan tetapi kitab mazmur ditulis oleh beberapa penulis dank arena hal itu yang biasa menunjukan pemilikian seorang penulis dilihat dari nama depan akan tetapi setiap mazmur merupakan tulisan asli yang juga cukup kuat dan secara harafia artinya ialah milik Daud, yang dilatarbelakangi oleh mazmur-mazmur yang ditulis(misalnya Maz 3)karena tidak ada yang meragukan mengenai latar belakang.  Kemudian misalnya(Maz 3:1;7:1;18:1) tetapi dimana dikatakan “milik bani korah” tetapi lebih tepat milik anak-anak korah.  Dan karena itu mazmur adalah suatu kumpulan oleh orang-orang itu di dalam pelayanan Bait Suci.[4]

KONTEKS SASTRA
Menurut konteks sastra kitab Mazmur 104 ini menceritakan sebagai pengagungan kepada Allah .  ayat 1-4 menceritakan bahwa Tuhan Mahabesar, ayat 5-9 menceritakan penaklukan samudra raya,ay 10-18 menceritakan bahwa Tuhan Pemberi Hidup, ayat 19-23 menceritakan bahwa Tuhan Pengatur waktu,ayat 24-26 menceritakan bahwa Tuhan Mahabijak,ayat27-30 menceritakan bahwa Tuhan Pemberi hidup,ayat 31-35 menceritakan harapan janji dan doa [5]
MENJAWAB SEGALA PERTANYAAN DAN ISU
Kebaikan Allah.  Kebenaran Allah sering diperlakukan sebagai konsep generic, yang mencakup sejumlah varietas yang dibedakan menurut obyek mereka.  “Tak ada satupun yang baik kecuali Allah.  Akan tetapi karena Allah baik kepada dirinya, maka Iapun baik kepada ciptaanNya dan demikian dapat disebut sebagai fons omnium bonorum yang artinya adalah mata air dari segala yang baik dalam Alkitab.  Pemazmur berkata: “Sebab padaMu ada sumber hayat,sebab dalam terangMu kami melihat terang”.  (Maz 36:10) dan bukan hanya itu tetapi Allah adalah Summum Bonum,kebaikan tertinggi bagi segala makhlukNya.[6]
Menurut David T Demola berkata Kesukaran adalah bagian yang nyata dan berat dari kehidupan, dan kita masing-masing menanggapinya dengan cara yang berbeda-beda.  Cara kita menangani kemalangan kita di latarbelakangi oleh iman kita , akan ketika mengubah iman kita maka pasti bisa mengubah masa depan kita.  Allah mempunyai penangkalan yang berhasil guna untuk masa yang sukar: umat yang tegar,itulah yang sedang dikembangkan Kristus di dalam Tubuhnya.  “Rasul Paulus menuliskan: Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiyayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus sebab jika aku lemah maka aku kuat.(2 Korintus 12:10)[7]
Menurut David B Beible berkata bahwa “Sebab dengan sangat rindu seluruh mahluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.  Karena seluruh mahluk telah ditaklukan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia,yang menaklukannya, tetapi dalam pengahrapan, mahluk sendiri itu juga akan dimerdekakan  dari perbudakan kebinasaan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang semua mahluk sama-sama mengeluh dan merasa sama-sama sakit bersalin(Rm 8:19-22)[8]


KESIMPULAN
Kebaikan Allah sangatlah spesifik karena bukan adanya penderitaan sehingga berpikir bahwa Allah meninggalkan kita dan bukan dalam keadaan masa sukar kita percaya akan tetapi di dalam (Mazmur 104:24-30) menekankan bahwa lewat pujian yang dituliskan merupakan bentuk ucapan syukur kepada Allah yang Mahakuasa karena Kebaikan Allah tidaklah lepas dari Atribut-Atribut Moral yang lain karena adanya perasaan sang pencipta sehingga ia melakukan kebaikan kepada ciptaanNya
Kebaikan Allah atas mahlukNya secara umum.  Pernyataan ini dapat didefinisikan sebagai kesempurnaan Allah yang membawa dia untuk berurusan dengan tanpa batas dan dengan lemah lembut dengan semua mahlukNya.[9]

DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, Louis.  Teologi Sistematika 1: Doktrin Allah.  Surabaya: Momentum, 2013
Bieble David.B.  Kebaikan Allah VS Penderitaan.  Bandung:Kalam Hidup,2008
Demola, David T.  Masa Sukar Umat Tegan dan Allah Baik.  Jakarta:Yayasan
 Pekabaran Injil IMMANUEL,1996
Green, Denis. Pengenalan Perjanjian Lama.  Malang:Gandum Mas,1984

Brath,Maria Claire.  Tafsiran Kitab Mazmur 70-150.  Jakarta:BPK Gunung Mulia,1997
Pfeiffer Charles.  The Wycliffe bible Comentary.  Malang:Gandum Mas,2005


[1] Denis Green,Pengenalan perjanjian lama(Malang:Gandum Mas,1984),134
[2][2][2] Maria Claire Brath,Tafsiran kitab Mazmur 73-150(Jakarta:BPK Gunung Mulia,1997),254
[3] Charles Pfeiffer,the Wycliffe bible Comentary(Malang:Gandum Mas,2005),228
[4] Green,133
[5] Barth,253
[6] Louis.Berkhof,Teologi Sistematika 1 Doktrin Allah(Surabaya:Momentum,2013),117
[7] David T.Demola,Masa Sukar Umat Tegar dan Allah Baik(Jakarta:Yayasan Pekabaran Injil IMMANUEl,1996),12
[8] David B.Bieble,Kebaikan Allah VS Penderitaan(Bandung:Kalam Hidup,2008),97
[9] Berkhof,117

Tidak ada komentar:

Posting Komentar