PENDAHULUAN
Menurut
pepatah kuno mengatakan banyak jalan ke Roma yang mengambarkan banyak pemahaman
tentang Kebaikan Allah tetapi satu tujuan untuk menjelaskan seperti apakah
Allah yang baik itu? Dan di dalam Paper ini penulis menjelaskan pemahaman Allah
yang baik dari
sudut pandang Mazmur 104:24-30
LATAR
BELAKANG
Pemahaman
yang mendasari tentang penulisan kitab mazmur sebagian besar mengambarkan sifat
yang menonjol dari pada Allah dan beberapa pemazmur menekankan bahwa Allah
adalah pencipta dan sampai sekarang Dia masih aktif dalam hal pemeliharaan alam
semesta.[1]
Mazmur
104 termasuk jenis madah perseorangan (ay 1a. 33-34,35c) tentang latar belakang
lirtugisnya cukup banyak penafsir berpendapat bahwa mazmur ini dinyanyikan pada
hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun agraris, yang kemudian menjadi
hari raya Pondok Daun(Kel. 23:16;Ul 16:13-15) Kepastian sama sekali tidak
ada. Bisa saja nyanyian ini tidak diubah
untuk liturgy[2].
MAKSUD TEKS YANG DIBAHAS DAN ISU-ISU
ATAU ARGUMEN SEPUTAR MAZMUR 104:24-30
Yang dimaksud
oleh pemazmur memberitahukan bahwa di dalam Mazmur 104:24-30 menunjukan. Pemeliharaan Allah. Sekaliannya kaujadikan dengan kebijaksanaan.
Pemazmur berhenti sejenak untuk mengagumi hikmat ilahi yang diperlihatkan
melalui segala ciptaan Allah yang mempesona.
Laut yang mengagumkan dan misteri kehidupan ditunjukan sebagai ilustrasi
mengenai pemeliharaan Allah.[3]
Jika Allah
memang baik kepada semua penciptaanNya mengapa masih ada ciptaannya yang
mengalami masa kesukaran? Dan jika
memang Allah adalah Allah yang Mahakuasa Mahabaik mengapa masih banyak umat
manusia yang mengalami penderitaan apakah Allah yang dipercaya tidak memandang
setiap umat yang mengalami masalah yang berat?
KESIMPULAN
Pemahaman dari penafsir
tentang penulisan mazmur 104 memang banyak ditafsirkan dengan pemahaman yang
berbeda dan secara relevan banyak pertanyaan yang timbul akibat pemikiran yang
berkata Allah baik tetapi masih banyak yang mengalami masa kesukaran dan hal
seperti ini membingungkan mengapa Allah disebut baik tetapi Allah masih
membiarkan ciptaanNya mengalami masalah.
LATAR
BELAKANG
KONTEKS SEJARAH
Kutipan Alkitab
Penuntun Hidup Baru“Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliputi
bermacam-macam pokok termasuk pernyataan Allah,ciptaan,umat
manusia,keselamatan,dosa dan kejahatan,keadilan dan kebenaran,penyembahan, dan
pujian doa dan hukuman”.
Menurut
para ilmuwan bahwa kitab Mazmur tidak hanya dituliskan oleh satu orang saja
akan tetapi kitab mazmur ditulis oleh beberapa penulis dank arena hal itu yang
biasa menunjukan pemilikian seorang penulis dilihat dari nama depan akan tetapi
setiap mazmur merupakan tulisan asli yang juga cukup kuat dan secara harafia
artinya ialah milik Daud, yang dilatarbelakangi oleh mazmur-mazmur yang
ditulis(misalnya Maz 3)karena tidak ada yang meragukan mengenai latar
belakang. Kemudian misalnya(Maz
3:1;7:1;18:1) tetapi dimana dikatakan “milik bani korah” tetapi lebih tepat
milik anak-anak korah. Dan karena itu
mazmur adalah suatu kumpulan oleh orang-orang itu di dalam pelayanan Bait Suci.[4]
KONTEKS SASTRA
Menurut
konteks sastra kitab Mazmur 104 ini menceritakan sebagai pengagungan kepada
Allah . ayat 1-4 menceritakan bahwa
Tuhan Mahabesar, ayat 5-9 menceritakan penaklukan samudra raya,ay 10-18
menceritakan bahwa Tuhan Pemberi Hidup, ayat 19-23 menceritakan bahwa Tuhan
Pengatur waktu,ayat 24-26 menceritakan bahwa Tuhan Mahabijak,ayat27-30
menceritakan bahwa Tuhan Pemberi hidup,ayat 31-35 menceritakan harapan janji
dan doa [5]
MENJAWAB
SEGALA PERTANYAAN DAN ISU
Kebaikan Allah. Kebenaran Allah sering diperlakukan sebagai
konsep generic, yang mencakup sejumlah varietas yang dibedakan menurut obyek
mereka. “Tak ada satupun yang baik kecuali
Allah. Akan tetapi karena Allah baik
kepada dirinya, maka Iapun baik kepada ciptaanNya dan demikian dapat disebut
sebagai fons omnium bonorum yang
artinya adalah mata air dari segala yang baik dalam Alkitab. Pemazmur berkata: “Sebab padaMu ada sumber
hayat,sebab dalam terangMu kami melihat terang”. (Maz 36:10) dan bukan hanya itu tetapi Allah
adalah Summum Bonum,kebaikan
tertinggi bagi segala makhlukNya.[6]
Menurut
David T Demola berkata Kesukaran adalah bagian yang nyata dan berat dari
kehidupan, dan kita masing-masing menanggapinya dengan cara yang
berbeda-beda. Cara kita menangani
kemalangan kita di latarbelakangi oleh iman kita , akan ketika mengubah iman
kita maka pasti bisa mengubah masa depan kita.
Allah mempunyai penangkalan yang berhasil guna untuk masa yang sukar:
umat yang tegar,itulah yang sedang dikembangkan Kristus di dalam Tubuhnya. “Rasul Paulus menuliskan: Karena itu aku
senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di
dalam penganiyayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus sebab jika aku lemah
maka aku kuat.(2 Korintus 12:10)[7]
Menurut
David B Beible berkata bahwa “Sebab dengan sangat rindu seluruh mahluk
menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh mahluk telah ditaklukan kepada kesia-siaan, bukan oleh
kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia,yang menaklukannya, tetapi dalam
pengahrapan, mahluk sendiri itu juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan masuk ke dalam
kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang
semua mahluk sama-sama mengeluh dan merasa sama-sama sakit bersalin(Rm 8:19-22)[8]
KESIMPULAN
Kebaikan Allah
sangatlah spesifik karena bukan adanya penderitaan sehingga berpikir bahwa
Allah meninggalkan kita dan bukan dalam keadaan masa sukar kita percaya akan
tetapi di dalam (Mazmur 104:24-30) menekankan bahwa lewat pujian yang
dituliskan merupakan bentuk ucapan syukur kepada Allah yang Mahakuasa karena
Kebaikan Allah tidaklah lepas dari Atribut-Atribut Moral yang lain karena
adanya perasaan sang pencipta sehingga ia melakukan kebaikan kepada ciptaanNya
Kebaikan
Allah atas mahlukNya secara umum.
Pernyataan ini dapat didefinisikan sebagai kesempurnaan Allah yang
membawa dia untuk berurusan dengan tanpa batas dan dengan lemah lembut dengan
semua mahlukNya.[9]
DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 1: Doktrin Allah. Surabaya:
Momentum, 2013
Bieble
David.B. Kebaikan Allah VS Penderitaan.
Bandung:Kalam Hidup,2008
Demola,
David T.
Masa Sukar Umat Tegan dan Allah Baik. Jakarta:Yayasan
Pekabaran Injil IMMANUEL,1996
Green, Denis. Pengenalan Perjanjian Lama. Malang:Gandum Mas,1984
Brath,Maria
Claire. Tafsiran Kitab Mazmur 70-150.
Jakarta:BPK Gunung Mulia,1997
Pfeiffer
Charles. The Wycliffe bible Comentary. Malang:Gandum
Mas,2005
[1] Denis Green,Pengenalan
perjanjian lama(Malang:Gandum Mas,1984),134
[3] Charles Pfeiffer,the Wycliffe
bible Comentary(Malang:Gandum Mas,2005),228
[4] Green,133
[5] Barth,253
[6] Louis.Berkhof,Teologi
Sistematika 1 Doktrin Allah(Surabaya:Momentum,2013),117
[7] David T.Demola,Masa Sukar
Umat Tegar dan Allah Baik(Jakarta:Yayasan Pekabaran Injil IMMANUEl,1996),12
[8] David B.Bieble,Kebaikan Allah
VS Penderitaan(Bandung:Kalam Hidup,2008),97
[9] Berkhof,117
Tidak ada komentar:
Posting Komentar